Jumat, 03 April 2020

KLINIK KOPI




Mungkin disebut klinik karena setiap pengunjung dikasih nomor antrian sebelum dapat menikmati kopinya. Ketika tiba giliran, pengunjung bisa konsultasi mau kopi yang seperti apa. Kopi yang pahit ada manisnya meski tanpa gula, kopi yang pahit ada sedikit asam dan sedikit manisnya, ya begitulah pokoknya (semuanya light roasted). Selama Mas Pepeng meracik kopi, pengunjung bebas ngobrol sepuasnya. Kalau secangkir kopi kita udah selesai diracik, itu artinya giliran pengunjung dengan nomor antrian selanjutnya yang berkesempatan ngobrol sama Mas Pepeng.

Yang patut diapresiasi dari warung kopi ini adalah adanya ruang pemisah antara perokok dan yang bukan perokok. Kalau perokok duduknya di halaman depan di bawah pepohonan, kalau yang bukan perokok duduknya lesehan di teras ga jauh dari Mas Pepeng meracik kopi. Tempatnya sederhana dan nyaman meski tanpa wifi, ada beberapa pohon buah di halaman depan, dan ada beberapa tanaman stroberi yang digantung di dinding-dinding dekat kolam ikan. Bangunan ini dirancang oleh Mas Yu Sing dari Studio Akanoma. Simple tapi past tense.

#InspirasiRumah
#RumahIdaman

Diposting ketika menikmati secangkir kopi di teras Klinik Kopi
Diposting di Instagram, 15 Juli 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar